Minggu, 21 Februari 2016

Terimakasih, Tuhan.

Tuhan, aku selalu belajar bersyukur dengan apapun yg kau berikan dihidupku.
Disaat aku sedang bahagia, kau seolah mengingatkanku agar tak kelewat bahagia.
Disaat aku sedang kehilangan arah, aku merasa kau bimbing hingga menemukan arahku kembali.

Tuhan, kadang diri ini tak cukup kuat untuk menghadapi cobaan yg kau beri. Wajar saja, setengah kekuatan ku sudah kau ambil. Andai saja mamaku kau kembalikan, mungkin aku tak akan serapuh ini.

Sejak mamaku kau ambil, aku sering dipertemukan oleh orang-orang yang munafik. Aku bingung mengatasinya, Tuhan.
Karena, belum sempat mamaku mengajarkan ku soal mengahadapi orang yang munafik, kau sudah mengajak mamaku pergi.
Kau curang.

Sekarang, aku adalah anak yg sudah tidak mendapatkan pembelaan oleh sosok seorang ibu.
Apa-apa aku selalu sendiri, dan aku membela diriku sendiri.
Kadang aku lelah dengan ini, tapi ada saja kekuatan yg menghampiriku. Menyugesti agar aku bisa melawan lelahku.

Tuhan, maafkan aku karena telah egois. Aku yang kadang lalai menjalankan perintahmu tapi kau tak pernah ingkar untuk memenuhi permintaanku.
Tuhan, kali ini aku egois lagi.
Kalau boleh, aku minta satu. Perkuatlah jiwa-jiwa yang lelah ini agar bisa selalu asyik menikmati hidup.
Terimakasih, Tuhan.

3 komentar: